9.21.2009

Etika Menjamu Tamu

.

Artikel ini saya temukan di dalam kitab Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah. Terus terang, ini belum sepenuhnya dilakukan di kelurga kami, tapi saya hanya ingin berbagi, agar tidak digolongkan barisan orang-orang yang pelit akan ilmu. Yuk kita ikhtiar bareng-bareng untuk memuliakan tamu kita. Silahkan dilanjutkan...



Dalam menyajikan makan untuk tamu, kita perlu memperhatikan 5 hal berikut:
1. Mempercepat penyajian, karena itu termasuk cara menghormati tamu.
2. Menyajikan buah-buahan terlebih dahulu sebelum yang lainnya. hal ini dibenarkan oleh ilmu kedokteran, juga disebut dalam firman Allah, Buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. (QS. Al Waqi'ah 20-21).
Setelah buah-buahan, berikutnya disarankan menyajikan daging, terutama daging panggang. Setelah itu, boleh menyajikan bubur, kemudian makanan-makanan manis. Hidangan ditutup dengan air dingin, lalu mencuci tangan dengan air yang mengalir.
3. Kalau bisa disajikan beragam jenis makanan.
4. Jangan tergesa-gesa mengangkat sajian. Tunggu tamu sampai merasa kenyang dan berdiri sendiri.
5. Mengeluarkan sajian secukupnya, tetapi tanpa mengurangi porsi yang layak, karena pengurangan menunjukkan kepribadian tuan rumah yang baik.
Sebelum makanan disajikan, sisihkan secukupnya untuk orang rumah. Ketika tamu hendak pamit, tuan rumah dan keluarga sebaiknya berdiri di depan pintu dan ikut mengantar ke luar rumah. Ini adalah budaya kenabian yang dianjurkan dalam sunnah Rasulullah, juga bagian dari tata cara memuliakan tamu.
Penyambutan tuan rumah yang baik adalah dengan menampakkan wajah ceria dan penuh hormat, obrolan yang ramah, hormat saat tamu masuk rumah, dan mempersilakan tamu untuk menikmati sajian. Tuan rumah yang baik tidak memperlihatkan kesibukannya atau tampak terbebani saat melayani tamu. Tak perlu bicara saat hendak memberi jamuan. Menyajikan segala yang dimiliki memang bukan perkara mudah, karenanya tak perlu lakuka itu.

Kalu Anda bertamu di rumah saya, dan tidak mendapati hal-hal di atas secara sempurna, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Barakah Allah untuk Anda....

0 comments

Posting Komentar